Profil

Misi Padepokan Virtual:
“Merekonstruksi tubuh spiritual manusia yang telah mengalami “degradasi”,
karena kesalahan manusia dalam memahami dan menggunakan
tubuh sebagai media ekspresi nilai-nilai ketuhanan.”

Visi Padepokan Virtual:
Menciptakan manusia paripurna (insân kâmil mukammil),
yang mengetahui hakikat sejati dirinya,
dan siap mengaktualisasikan “amanah besyar”
sebagai tempat besemayam rahasia Tuhan.

Mengenal Pengasuh dan Pendiri “Padepokan Virtual” Lebih Dekat
1. R.T. Ashari, pernah tinggal di beberapa bilik pesantren, baik yang ada di Cicalengka-Bandung, Keresek-Garut, Wali Songo-Ngabar, dan meneruskan ke Al-Azahar Kairo pada tahun 1993. Kemudian menetap di Jakarta, di Ibukota ini ia napak tilas kembali perjalanan spiritualnya, sehingga senantiasa menemui guru-guru yang dalam pengetahuan kearifannya maupun kebatinannya. Untuk mengejawantahkan amanah para gurunya, ia merintis Padepokan, yang sementara ini dikerjakan secara online, maka padepokannya dinamai Padepokan Virtual. Demi kesuksesan dalam memberdayakan masyarakat agar dapat meningkatkan nilai-nilai spiritualnya, ia dibantu oleh para colega dan sahabatnya, untuk dijadikan pengasuh dalam padepokan. Buku yang telah ditulisnya, di antaranya; SEQ (Spiritual Engineering Quotient), Berakhirnya Pelabuhan Spiritual, SEQ for Student (Soul Power), Maha Guru; Karenanya Kehidupan Ada, Karena Alfatihah Masuk Neraka. Untuk berdialog lebih lanjut dapat kirim email ke: rahmatseq@gmail.com

2. Farhan Kurniawan al-Hajj, putra asli Jember yang banyak menggeluti berbagai pemikiran kontemporer, dan sosial lainnya. Kini, masih tinggal di Kairo untuk mendalami ilmu hadits dan Al-Qur’an secara langsung dari para Syeikh.

3. Muhammad Saifudin, putra asli Solo yang banyak menggeluti berbagai pemikiran sastra, dan keagamaan lainnya. Kini, masih tinggal di Bandung sebagai pengajar tetap di Institut Ilmu Al-Quran, dan sebagai penceramah tetap di beberapa majelis yang ada di kota Bandung.